Selasa, 20 Maret 2018
Selasa, 06 Februari 2018
PON-PES AL IHYA ULUMADDIN-KESUGIHAN 1-CILACAP
Sekilas Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin
Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin berlokasi di Desa Kesugihan kidul, Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap, diatas areal tanah seluas 4 Ha. Kehadiran Pondok Pesantren ini dilandasi dengan semangat keagamaan untuk berdakwah yang bertujuan ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa yang ditindas oleh penjajah Belanda pada saat itu. Tepatnya 24 November 1925 M, seorang ulama KH. Badawi Hanafi mendirikan Pondok Pesantren di desa Kesugihan, beliau memanfaatkan mushola peninggalam ayahnya KH. Fadil untuk mengawali perintisan Pesantren, Mushola atau Langgar tersebut dikenal dengan nama “Langgar duwur” Pada awalnya pondok pesantren ini dikenal dengan nama Pondok Pesantren Kesugihan, pada tahun 1961 pondok pesantren ini berubah nama menjadi Pendidikan dan Pengajaran Agama Islam (PPAI), dan pada tahun 1983 kembali berubah nama menjadi Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin, digunakan hingga sampai saat ini. Perubahan nama dilakukan oleh KH. Mustholih Badawi, putra KH Badawi Hanafi. Perubahan ini untuk mengenang Almarhum ayahnya yang sangat mengagumi karya monumental Imam Al-Ghazali (kitab Ihya ulumuddin) tentang pembaharuan islam. Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin Kesugihan, secara ekonomi berada pada masyarakat plural (beragam) yang terdiri dari nelayan, pedagang, petani, wiraswasta, dan Pegawai Negeri. Dari segi geografis lokasi pesantren dekat dengan pusat kota Cilacap. Kondisi ini mempengaruhi proses perkembangan pesantren dalam upaya menjaga nilai-nilai luhur tradisi keagamaan. Keseimbangan tersebut dapat tercipta karena masih adanya pengaruh karismatik para Kyai di wilayah Kesugihan, yang kemudian identik dengan Kota Santri. Letak geografis semacam itu, memberikan Inspirasi Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin dalam ikut memberdayakan masyarakat sekitar, cenderung menggunakan pendekatan agraris dan kelautan. Hal ini diimaksudkan agar kehadiran pesantren lebih nyata dalam memainkan peran sebagai agen perubahan (Agen of change).
Untuk profil pendiri pesantren akan ditulis dipostingan lain, insya Allah.
Kegiatan Santri Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin
1.Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok pesantren adalah kumpulan berbagai kegiatan Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin yang telah dikonsep sebagai kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh santri tanpa terkecuali baik putra maupun putri, kegiatan ini merupakan kegiatan harian pesantren sejak berdiri hingga sekarang dan merupakan ciri khas pondok pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin Kesugihan Cilacap.
Secara komprehensif tujuan diadakannya kegiatan kegiatan pokok pesanten adalah sebagai upaya pembekalan terhadap para santri yang spesifik pada pendalaman ilmu agama sebagaimana ciri khas pondok pesantren pada umumnya.
Adapun kegiatan pokok yang telah diformulasikan sebagai kegiatan pesantren yang sangat diprioritaskan antara lain meliputi :
a - Pengajian Al-Qur’an
Dalam pengajian al-Qur’an pondok pesantren Al-Ihya ‘Ulumadddin mempunyai tiga sistem pengajian yang telah direalisasikan,yaitu :
- Pengajian Juz ‘Amma Bil Ghoib ( Hafalan Juz ‘amma dengan tartil, dilakukan pada tahun pertama di pesantren)
- Pengajian Al-Qur’an Bil Nadzor ( Pengajian Al-Qur’an 30 juz dengan membaca dihadapan guru secara individual, dilakuakan setelah hatam juz ‘amma bil ghoib)
- Pengajian Al-Qur’an Bil Ghoib (Pengajian Al-Qur’an 30 juz dengan metode hafalan dihadapan guru secara individual)
b - Pengajian Sorogan
Kata sorogan berasal dari kata sorog yang berarti menyodorkan dan mendapat akhiran an. Jadi yang dimaksud dengan pengajian sorogan adalah pengajian dengan cara santri menyodorkan kitab gundul (tanpa harakat) minta untuk dibacakan kepada sang guru/ustadz untuk kemudian secara individu santri tersebut membaca kitab sesuai dengan bacaan guru/ustadz dengan pengawasannya.
Adapun kitab-kitab yang dikaji dalam pengajian sorogan adalah
2. Qatr al ghayts
3. Al Durar al bahiyah
4. Tijaan al durari
5. Sulam al munajat
6. Bajuri sanusiah
7. Al Riyadh al badi’ah
8. Sulam al taufiq
9. Al taqrib
10. Ta’lim al muta’alim
11. Fatkh al qarib
c - Pengajian Bandungan
Kata Bandungan berasal dari kata bondong yang berarti berbondong-bondong dan mendapat akhiran an. Jadi yang dimaksud dengan pangajian bandungan adalah pengajian yang dilakukan dengan cara: santri berbondong-bondong mengunjungi majelis pengajian sang guru/ustadz untuk kemudian santri menyimak dan memaknai (dengan bahasa jawa pegon) kitab sesuai dengan bacaan sang guru/ustadz. Dalam pengajian bandungan ini para santri ditekankan untuk mengetahui tanda-tanda untuk mengetahui kedudukan kalimat dan cara membaca kitab kuning.
Dalam pengajian bandungan pondok pesantren mempunyai dua system yaitu:
- Bandungan klasikal ( pengajian bandungan oleh seluruh santri berdasarkan kelas )
- Bandungan fakultatif ( pengajian bandungan oleh seluruh santri dengan model santri sendirilah yang memilih pengajian bandungan kitab tertentu sesuai kemauannya)
2. Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang merupakan kegiatan santri Pondok Pesantren Al-Ihya ‘ulumaddin yang direalisasikan sebagai upaya pendukung terlaksananya kegiatan pokok pesantren. Disamping itu untuk membekali santri dengan berbagai macam kemampuan penunjang yang akan sangat dibutuhkan dalam hidup bermasyarakat.
a. Tahlil (rangkaian doa yang telah disusun sedemikian rupa sebagai perantara untuk memohon pertolongan, pemujaan dan permintaan seorang hamba kepada Allah swt)
b. Pengajian Selasan ( Merupakan system pengajaran dengan metode mendengarkan ceramah, mau’idzoh, pengarahan dan bimbingan dari para Kyai, dilakuakan setiap malam selasa)
c. Rotiban ( majelis mujahadah bersama yang dilakukan sebagai amalan rutin santri putrid)
d. Seaman Al-Qur’an ( menyimak dengan seksama bacaan al-Qur’an yang dibacakan oleh para khafidz maupun khafidzah)
e. Pembacaan Shalawat al Barzanji
f. Khitobah (Pidato)
g. Takror malam (adalah mengulang pelajaran yang ada di sekolah diniah sore, MINATS (Madrasah Islamiyah Nahdlatut Thullab Sore) namun dalam takror ini hanya dikhususkan untuk materi nahwu shorof dan musyawarah)
h. Muhafadzoh (menghafal kitab-kitab nahwu dan Shorof)
i. Takhasus santri baru
j. Ziarah kubur ( ziarah kubur tersebut meliputi ziarah ke makam Muasis pesantren dan ziarah wali songo)
3. Kegiatan Pengembangan
Yang dimaksud kegiatan pengembangan di pondok pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin adalah serangkaian kegiatan yang berorientasi pada pengembangan diri santri secara individual (pribadi) maupun komunitas, sebagai penunjang kegiatan wajib. Kegiatan ini telah dikonsep sedemikian rupa untuk memfasilitasi santri dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun ketrampilan.
Secara universal, tujuan pokok diadakannya kegiatan pengembangan adalah agar para santri dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, terkait dengan ilmu pengetahuan maupun ketrampilan.
Adapun kegiatan pengembangan yang telah di realisasikan adalah:
- Madrasah Islamiyyah Nahdlatut Thullab (MINAT) Sore (yaitu sekolah diniah yang mempelajari berbagai cabang ilmu agama, terdiri dari kelas satu sampai kelas 6)
- Pengembangan Kepribadian (kegiatan ini meliputi berbagai macam organisasi sebagai wahana untuk membekali santri dalam hidup bermasyarakat yang beragam). Organisasi tersebut antara lain:
a. Ikatan Keluarga Santri Al-Ihya ‘Ulumaddin (IKSA)
IKSA merupakan organisasi santri dan alumni PONPES Al-Ihya ‘Ulumaddin yeng telah dikonsep untuk memfasilitasi santri dalam berorganisasinyang berorientasi pada terjalinnya tali silaturahim santri dan alumni pada khususnya dan pengenalan terhadap realitas masyarakat pada umumnya.
b. HISAPSEHADA (Himpunan Santri Pecinta Seni Hadrah Al-Ihya)
c. Pencak Silat ( Pagar Nusan dan Setia Hati Teratai)
d. PERSEPPA (Persatuan Sepak Bola Al-Ihya)
- Pengembangan Ketrampilan, meliputi:
a. Pelatihan Pertukangan dan Bangunan
b. Pelatihan Menjahit dan Bordir
c. Perbengkelan
Disamping pelatihan ketrampilan diatas, PONPES Al-Ihya ‘Ulumaddin juga membekali santri yang berorientasi pada pembekalan ketrampilan secara individual, dalam hal ini pesantren telah memberikan fasilitas untuk para santri sbb:
- Laboratorium Komputer
- Laboratorium Bahasa
- Gedung Balai Latihan Kerja Santri (BLKS)
Disamping semua kegiatan itu Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin juga memfasilitasi para santrinya yang masih mengenyam pendidikan formal, diantara pendidikan formal yang ada di Pesantren adalah:
- SMP Ya BAKII 1 Kesugihan
- MTS MINAT
- SMA Ya BAKII Kesugihan
- MA MINAT
- Institut Agama Islam Imam Ghazali (IAIIG)
( Dikutip dari Agenda Santri PP Al-Ihya ‘Ulumaddin)
Langganan:
Postingan (Atom)